Rabu, 06 Maret 2019

Sigarlaki Dan Limbat

Sigarlaki Dan Limbat 

Cerita Rakyat Sulawesi Utara
Cerita Dongeng Sigarlaki dan Limbat
Dahulu, di daerah Tondano, hiduplah seorang pemburu perkasa yang bernama Sigarlaki. Ia terkenal memiliki keterampilan menombak. Sesulit apapun sasarannya, dapat ia tombak dengan tepat. Sigarlaki memiliki pelayan yang sangat setia, bernama Limbat Jika Sigarlaki menyuruhnya sesuatu, pasti ia dapat mengerjakannya dengan baik. Pendek kata, ia menjadi orang kepercayaan Sigarlaki. 

Pada suatu hari, mereka berburu ke hutan. Namun hasil tangkapan kali ini tidak seperti biasanya. Sudah lama mereka berburu, tidak ada seekor binatang pun yang tampak. Ia begitu kesal dengan kenyataan itu.

Kekesalannya semakin memuncak tatkala Limbat melaporkan bahwa persedian mereka di rumah hilang dicuri orang.
Alih-alih mencoba melakukan penyelidikan, Sigarlaki malah menuduh Limbat sebagai pencurinya. Dituduh sebagai pencuri, Limbat pun merasa sakit hati.
Limbat sebagai tertuduh harus membuktikan bahwa ia tidak bersalah. Sigarlaki membuat aturan main sendiri. Ia akan menancapkan tombaknya kedasar kolam, kemudian ia menyuruh Limbat menyelam ke dasar kolam tersebut. Kalau tombak itu lebih cepat muncul ke permukaan, artinya Limbat tidak mencuri. Timbul rasa takut dalam diri Limbat mendengar aturan yang aneh itu. Namun ia harus menjaga kehormatan diri. Lalu ia menyelam secepat Tombak Sigarlaki menghujam dasar kolam.
Namun ada kejadian aneh. Belum lama sigarlaki menancapkan tombak, seekor babi hutan minum di kolam. Ditariknya kembali tombak dan dilontarkannya ke arah babi hutan itu. Sayang, tombak itu tidak mengenai sasaran. Sesuai aturan Sigarlaki, seharusnya Limbat bebas dari segala tuduhan. Namun, Sigarlaki meminta pembuktian ulang.
Cerita Rakyat Sulawesi Utara
Cerita Dongeng Sigarlaki dan Limbat
Limbat sebenarnya keberatan dengan hal tersebut, tapi apalah dayanya, ia hanya seorang pelayan. Ketika Sigarlaki menancapkan tombaknya ke kolam, seekor kepiting besar menggigit kakinya. Ia berteriak dan dengan spontan tombaknya diangkatnya. Akhirnya, Limbat bebas dari segala tuduhan. Kakinya terluka digigit kepiting besar. Itulah balasan bagi orang yang mudah menuduh orang lain melakukan kejahatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar