Burung Kakaktua dan Seekor Semut Tataman
Seekor burung kakaktua hitam dengan jambul merah terbang cukup tinggi di udara, terik matahari yang menyengat membuat burung kakak tua itu merasa kehausan, lalu dia mencari sebuah kubangan kecil yang memiliki air. Setelah beberapa saat mencari akhirnya burung kakaktua itu menemukannya dan hinggaplah dia di dekat kubangaan kecil tersebut, kubangan itu dikelilingi rumput yang cukup tinggi sehingga sang burung kakaktua merasa aman.
Ketika sang kakaktua minum air kubangan tersebut dia melihat seekor semut tataman yang hampir saja tenggelam dia mencoba berenang untuk menyelamatkan diri namun sayang semut itu tidak mampu berenang dengan baik. Sang burung kakaktua itu merasa kasihan kepada sang semut dan segera dia mematahkan batang rumput yang tinggi kemudian dia lemparkan ke dekat sang semut hingga sang semut lalu memerintahkan sang semut untuk menggapai rumput tersebut. Sang semut meraih rumput tersebut setelah meraihnya sang burung langsung memindahkan rumput tersebut ke tanah.
Sang burung berkata kepada sang semut “apa kau tidak apa-apa tuan semut?” sang semut menjawab “aku baik-baik saja, terimakasih sekali sudah menolongku mungkin aku sudah tenggelam jika tidak ditolong olehmu burung kakaktua yang anggun.” sang kakaktua berkata “sama-sama tuan semut.” sang semut bertanya kepada sang kakaktua “sedang apa kau disini tuan kakaktua?” sang kakaktua menjawab “aku sedang minum, terik matahari ini membuatku haus sekali, sekarang aku sudah minum dan aku akan istirahat di pohon itu sejenak karena kalau istirahat di tanah seperti ini akan membuatku menjadi sasaran empuk hewan-hewan pemburu.” sang kakaktua terbang lalu bertengger di sebuah dahan, dia beristirahat sejenak dan sang semut kembali ke kelompoknya dia menceritakan peristiwa yang menimpanya dan kakaktua yang menolongnya.
Ketika sang kakaktua sedang beristiharat seseorang datang dengan membawa sebuah ketapel di tangannya, dia melihat kakaktua berbulu hitam dan berjambul merah itu sedang bertengger membelakangi dirinya, segera dia mengambil batu dari sakunya dan menempelkannya di ketapel miliknya, dia mengincar burung kakaktua tersebut.
Disisi lain semut yang telah ditolong kakaktua melihat orang yang membawa ketapel tersebut, sang semut melihat orang itu mengincar sang burung segera dia menggigitnya dengan keras, semut itu memiliki racun yang mampu membuat rasa sakit yang sesaat hingga orang tersebut tidak jadi melepaskan batu dari ketapelnya. sang semut kini meminta bantuan kepada teman-temannya untuk menggigit orang tersebut lalu teman-teman semut itu mulai berdatangan dan satu persatu para semut mulai menggigitnya hingga orang tersebut lari dari tempat itu. Sang kakaktua mendengar suara orang yang kesakitan dan berlari tersebut, sadar akan bahaya yang mengancamnya sang burung kakaktua terbang tinggi menghindari orang yang akan menangkapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar