Rubah Yang Rakus
Seekor rubah pergi berburu disebuah rawa yang penuh dengan hewan-hewan lain sedang mencari makanan seperti burung-burung yang sangat menyukai ikan-ikan kecil. Rubah itu mengendap-mendap mencari seekor burung besar untuk dijadikan makanannya di bawah bayang-bayang rumput rawa rubah itu bergerak sekaligus mengamati mangsanya tidak jauh dari tempat rubah itu berjalan munculah dari udara seekor burung bangau yang ukuran tubuhnya yang sangat besar kepalanya panjang dan bulunya berwarna putih kakinya panjang sehingga burung bangau itu terlihat tinggi dan menawan ketika mendarat dia melihat kebeberapa arah untuk memastikan tempat itu tidak dihuni hewan seperti rubah namun burung bangau itu tidak melihat kehadiran rubah yang bersembunyi pada rumput rawa yang tinggi.
Rubah itu mulai mendekati dengan perlahan-lahan dan hampir-hampir langkahnya sama sekali tidak mengeluarkan suara sedikitpun terlebih lagi suara yang terdengar pada saat itu adalah suara kicauan burung yang hadir di rawa itu. Rubah itu sampai pada posisi untuk menangkap burung bangau itu kemudian dia meloncat namun ketia dia meloncat burung bangau itu kaget dan mematuk kepala rubah itu sambil terbang menghidari serangan rubah itu akhirnya burung itu berhasil lolos dari tangkapan sang rubah.
Rubah itu gusar karena mangsanya telah mematuk dirinya dan pergi kemudian rubah itu pergi meninggalkan tempat itu dia berjalan mencari makanan tiba-tiba dia mencium bau daging dari arah kejauhan rubah itu mengikuti bau tersebut hingga akhirnya sampai pada tempat bau itu tercium .
Ternyata bau itu adalah tumpukan daging hasil perburuan beberapa serigala. Rubah itu melihat serigala memakan daging dengan lahapnya hingga air liurnya menetes rubah itu mencari kesempatan untuk menyelinap dan mencuri daging besar untuk dia makan.
Beberapa saat rubah itu diam memperhatikan para serigala memakan santapannya hingga mereka lupa akan kehadirannya, disaat itulah rubah itu segera menyelinap dan menggigit daging yang cukup besar untuk dirinya tanpa disadari oleh para serigala dia berlari ke arah sungai yang tenang. Ketika rubah itu merasa aman dia berjalan dengan wajah terlihat gembira. Saat rubah itu melewati sungai yang tenang dengan berjalan di atas pohon tumbang yang melintang dengan santainya rubah itu berjalan namun dia kaget ketika rubah itu melihat kearah sungai yang tenang.
Rubah itu melihat bayangan dirinya di sungai yang tenang itu rubah itu mengira bayangannya adalah rubah lain padahal itu adalah bayangannya sendiri. Rubah itu melihatnya dengan sangat gusar karena banyangannya terlihat menggigit daging yang lebih besar dari dirinya hingga dia ingin sekali merebut daging itu. Lalu rubah itu menjatuhkan daging dimulutnya dan berharap bisa mengambil daging lebih besar dari bayangannya. Namun setelah rubah itu melepaskan daging dari mulutnya dia melihat bayangannya sendiri tidak lagi menggigit daging besar.
Rubah itu sadar bahwa itu hanyalah bayangannya rubah itu menysesal atas apa yang dilakukannya tadi. “Padahal baru saja aku mendapat makanan kini hanya karena aku iri pada bayanganku sendiri aku menjatuhkan makananku”. Sesal sang rubah.